Budaya Kerja

Budaya Kerja: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Unsur, Jenis, Indikator, dan SS/5R



    Budaya kerja adalah suatu asumsi, nilai dan norma yang dilakukan berulang-ulang oleh pegawai atau karyawan yang dikembangkan dalam organisasi yang tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja sebagai kekuatan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Bisanya menggunakan SS/5R.

Apa itu  SS/5R?

    SS atau 5R adalah metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara insentif yang bersal dari jepang yang digunakan dalam usaha memelihara kertertiban, efesiensi, disiplin dilokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja secara menyeluruh

  1. SEIRI-RINGKAS, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga yang ada ruang kerja hanya barang-barang yang diperlukan
  2. SEITON-RAPI,merupakan meletakkan segala sesuatu sesuai posisinya sehingga memudahkan saat diperlukan
  3. SEISO-RESIK, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi tahap selanjutnya
  4. SEIKETSU-RAWAT, kegiatan membersihkan peralatan dan area kerja sehingga tetap bersih dan kondisi terjaga
  5. SHITSUKE-RAJIN,menjaga kedisipilan pribadi secara berulang-ulang dalam menjalankan SS/5R 

Fungsi dan Tujuan Budaya Kerja

  1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
  2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. 
  3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang telah lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang. 
  4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan. 
  5. Budaya sebagai mekanis

Unsur budaya kerja yang sehat

Budaya adalah konsep kompleks yang terus berkembang di tempat kerja berdasarkan banyak unsur. Sementara beberapa orang mungkin menghargai budaya kerja yang lebih tradisional dan yang lain menginginkan sesuatu yang lebih modern dan menyenangkan, semua budaya kerja yang sehat memiliki banyak kesamaan. Carilah tanda-tanda budaya kerja yang baik ini saat mempertimbangkan calon pemberi kerja:
  • Akuntabilitas
  • Ekuitas
  • Ekspresi
  • Komunikasi
  • Pengakuan
  1. Akuntabilitas, Ketika setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan bertanggung jawab atas perilakunya, itu menunjukkan lingkungan kerja yang sehat. Tempat kerja yang seimbang memungkinkan orang merasa cukup nyaman untuk menghargai ide dan kesalahan mereka. 
  2. Ekuitas, Perusahaan yang memperlakukan semua karyawannya sama seringkali memiliki budaya kerja yang sehat. Setiap posisi dalam sebuah perusahaan memiliki nilai, dan memberikan kesempatan kepada setiap orang akan meningkatkan semangat kerja karyawan. Favoritisme di tempat kerja adalah tanda budaya kerja yang beracun dan dapat menyebabkan perasaan tidak percaya dan kebencian di antara rekan kerja, membuat lingkungan tempat kerja yang adil penting untuk budaya kerja yang positif.
  3. Ekspresi, Orang umumnya lebih bahagia, lebih produktif, dan lebih fokus ketika mereka merasa mampu mengekspresikan diri di tempat kerja. Jika karyawan memiliki kebebasan dalam gaya pribadi mereka dan bagaimana mereka mendekorasi ruang kerja mereka, itu menunjukkan tingkat kenyamanan dalam budaya kerja mereka.
  4. Komunikasi, Komunikasi terbuka sangat penting untuk lingkungan tempat kerja yang produktif. Setiap orang dalam suatu perusahaan harus memahami bagaimana memberi dan menerima feedback, berbagi ide, berkolaborasi, dan memecahkan masalah.
  5. Pengakuan, Budaya kerja yang berkembang mengakui keberhasilan karyawan dan memberi penghargaan kepada orang-orang ketika mereka melakukannya dengan baik.

Indikator Budaya Kerja 

  1. Disiplin, perilaku yang senantiasa berpijak pada peraturan dan norma yang berlaku di dalam maupun di luar perusahaan. Karyawan yang miliki kedisiplinan tinggi mempunyai karakteristik melaksanakan tata tertib dengan baik, tugas dan tanggung jawab yang baik, disiplin waktu dan kehadiran, disiplin dalam berpakaian. 
  2. Keterbukaan, kesiapan untuk memberi dan menerima informasi yang benar dari dan kepada sesama mitra kerja untuk kepentingan perusahaan. Keterbukaan dalam hal ini kemampuan untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan secara jujur dan bersikap langsung. 
  3. Saling menghargai, perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja. Indikator dari sikap saling menghargai antara lain: membiarkan orang lain berbuat sesuatu sesuai haknya, menghormati pendapat orang lain, serta bersikap hormat kepada setiap karyawan. 
  4. Kerja sama, kesediaan untuk memberi dan menerima kontribusi dari dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target perusahaan. Beberapa indikator untuk mengukur kerja sama antara lain: tujuan yang jelas, terbuka dan jujur dalam komunikasi, keterampilan mendengarkan yang baik, partisipasi semua anggota, serta bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

Jenis-Jenis Budaya Kerja 

    Budaya kerja adalah sesuatu yang dibentuk oleh pendiri perusahaan dan diaplikasikan pada karyawan selama bekerja dan menjadi bagian di perusahaan. 
    Jenis-jenis budaya kerja ada banyak, kali ini kita bahas 4 work culture paling umum diterapkan di beberapa perusahaan. 

  1. Hierarchy culture, Budaya kerja di perusahaan yang mengadopsi hierarki culture memiliki struktur formal dan baku termasuk cara berpakaian. Setiap keputusan dibuat dari level atas. Contoh perusahaan dengan budaya hierarki bergerak di bidang perbankan, restoran cepat saji, dan beberapa lembaga pemerintah. 
  2. Clan culture, Kultur klan umum dikenal juga dengan budaya keluarga. Cirinya berorientasi pada tim, tindakan, perubahan, dan kolaborasi. Perusahaan dengan kultur ini mengutamakan kesejahteraan karyawan dan menerapkan komunikasi terbuka antar pihak C level dengan staf biasa. 
  3. Advocacy culture, Budaya kerja di perusahaan dengan kultur advokasi mendorong perubahan, risiko, dan inovasi. Perusahaan sangat menghargai pemikiran kreatif dan ide baru dari karyawannya. Contoh perusahaan dengan budaya seperti ini adalah tech company. 
  4. Market culture, Budaya pasar menjanjikan keuntungan. Perusahaan yang menerapkan market culture terbilang agresif dan tinggi persaingan. Market culture  berfokus pada kesuksesan finansial, pemenuhan kuota, pencapaian target dibanding kepuasan karyawan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa